Rabu, 02 Juli 2014

Geladi

Hey halo, Akhirnya bisa nulis lagi pas emang lagi gak ada kerjaan di kantor. Oya sekarang kan lagi musim geladi ya, jadi bisalah nulis beberapa kegiatan pas geladi walaupun baru jalan kurang lebih 2 mingguan lebih (dari total 6 minggu). Tapi sebenernya apa sih geladi ? 



Singkatnya sih geladi itu magang. Kok semester 4 ? katanya sih ini kelebihan kampus punya BUMN ini, dimana ada geladi sama PKL. Kalo Geladi itu di semester 4, sedangkan PKL itu di semester 6. Sistemnya pun hampir mirip antara keduanya, boleh di telkom, boleh juga di perusahaan lain, tapi kalo PKL itu ngajuin surat nya secara mandiri nggak kaya geladi yang diajuin oleh kampus. CMIIW. 

Di Geladi ada banyak divisi kaya macem access network, infratel, customer service, business service, wibro, billing collection, dan banyak lagi -,-. Dan entah karena udah takdir atau efek pertanyaan ke GM Bekasi tentang penyetaraan dan standarisasi pelayanan pelanggan tiap wilayah pas pembukaan geladi, jadilah ditempatkan di divisi customer service. 

Nah kalo di hari keduanya peserta geladi masih dateng ke rawa tembaga buat pembagian lokasi kancatel untuk divisi customer service. Sebenernya sih ada enak ada nggaknya dapet lokasi di cibitung, tapi itu bukan masalah. Masalah utamanya itu pas nelpon kancatelnya atau bisa dibilang kepala kantor, ternyata nggak ada kerjaan buat jurusan teknik industri katanya, kalo mau paling ke jaringan, yaudah akhirnya di iyain aja daripada urusan panjang padahal nggak ngerti jaringan. Dan jadilah bisa dibilang ngejalanin 2 divisi yaitu divisi akses sama divisi customer service, ini ada beberapa foto tapi maaf kalo kurang bagus soalnya pake hp biasa hehe.



Kurang lebih kaya gini kantornya 

Dan 2 divisi yang dijalanin yaitu ;

1. Divisi Akses 

Sesuai cerita temen, sebenernya ini pekerjaan jurusan Telekomunikasi banget, tapi namanya juga belajar kan nggak masalah soalnya siapa tau nanti bisa kerja atau punya usaha yang bersinggungan sama bidang ini. Oya kalo di ruangan MDF ada perangkat macem EQN, Primer, DSLAM, Checker, Tes Line dan kawan kawannya, penjelasan lebih lengkapnya mungkin di laporan Geladi aja sekalian di upload.

Kegiatan di ruang MDF antara lain ;
1. Monitoring gangguan dengan program SISKA (Sistem Informasi Kustomer)
2. Menerima telepon 116 (dari petugas Telkom di lapangan)
3. Monitoring pasang baru (Speedy dan POTS/telepon) dengan program SISKA
4. Menjumper PSB (Telepon dan Speedy)
5. Mencabut jumperan (Telepon dan Speedy)
6. Mencetak SPK cabutan telepon melalui program SISKA



Tampak depan ruang MDF 



Salah satu sudut ruang MDF 



salah satu kerjanya ya kaya begini..


Daritadi dijelasin ada alat apa aja sama kegiatan apa aja di ruang MDF, sampe sampe lupa ruang MDF ini ruang apa. Ruang MDF atau Main Ditribution Frame ini semacam ruangan yang mengatur segala aktivitas jaringan dan berfungsi untuk sebagai penghubung antara kantor telkom ke rumah pelanggan. Nah untuk divisi ini sebernya nggak cuma di ruang MDF aja, tapi kaya ruang sentral terus ruang yang isinya kabel fiber optik (FO). 


salah satu sudut ruang sentral 



Ini optik bro...


2. Divisi Customer Service 

Sempet agak males juga denger cerita dari kakak tingkat tentang divisi ini, yang ada paling open table, bagiin brosur, jualan, nunggu lama terus pulang. Nggak bisa disalahin juga kalo ada yang bilang gitu, tapi sebenernya ini salah satu divisi yang penting dan nggak bisa dianggap enteng soalnya yang dikerjain ternyata nggak cuma gitu-gitu aja. nah kalo kegiatan pas ngejalanin divisi Customer Service (DCS) antara lain ;

1. Melakukan analisis pasar berdasarkan segmentasi, target dan positioning berdasarkan alpro (alat produksi) yang tersedia di tiap wilayah.
2. Menganalisis strategi pemasaran apa yang tepat pada suatu wilayah dengan karakteristik yang berbeda-beda
3. Menentukan wilayah atau bagian mana yang perlu dilakukan pemasaran terlebih dahulu dengan melihat traffic dari jaringan di wilayah itu, dan data ketersediaan alpro serta RTBU (ready to be use).
4. Menginformasikan kepada konsumen atau calon pelanggan tentang produk telkom baik dari sisi spesifikasi, harga hingga kelebihan dibanding
5. Dan masih banyak lagi...

Oya ada beebrapa foto juga sih, tapi kan nggak mungkin share data soalnya punya perusahaan, jadi share foto pas lagi OT (Open Table) aja kali ya.



Silahkan mas speedy nya 



Foto bareng pak afrizal 

Sebenernya ada beberapa lagi yang pengen di share disini, tapi daripada kepanjangan mending dibagi 2 aja kali ya. Oya maaf ya kalo tulisannya berantakan & nggak rapi soalnya emang nggak jago nulis sih. Sukses aja deh buat yang ngejalanin Geladi maupun KP, mudah-mudahan dapet banyak ilmu dan tambah wawasan yaa.

Minggu, 01 Juni 2014

Mini Factory Controller

Halo assalamualaikum, akhirnya ada waktu lumayan kosong juga buat nulis lagi di blog. Sebenernya sih nggak bener-bener kosong alias besok tetep ada uas psikologi industri, tapi gara gara besok uasnya sore jadi bisa lah ya ngasih sedikit cerita tentang kesibukan di semester 4 yang katanya semester penuh tubes ini. Mulai dari tugas besar elektronika industri dulu kali ya, intinya sih disuruh bikin komponen dengan minimal ada 4 komponen macem resistor, kapasitor, dioda, transformator (pada tau kan fungsinya buat apa ? hehe). Dikasih waktu juga sebenernya lumayan lama sih , tapi kan banyak tubes yang ngantri juga pengen dikerjain + tugas dari lab PFT.

Sebelum tulisan blog ngalor ngidul, kasih screen shot laporan tugas besar elin dulu aja kali ya...



Ini screen shoot laporan tubes ceritanya 

Oya kalo di kelas TI-7 satu kelompok isinya 3 orang, padahal di kelas lain ada yang sekelompok isinya 4 sampe 5 orang -,-. Enak nggak enak sih sebenernya, tapi banyakan enaknya kok asli sumpah. Perkenalan anggota pake nggak ya ? pake kali ya.. Anggota pertama ada damanhuri nurul huda alias huda, badan gede, brewokan tapi pinter luar biasa kalo ngomongin yang berbau elektronika apalagi tentang statistika. 


(pinjem foto ye da )


Kalo anggota satu lagi namanya nia novitasari alias nia alias penyemangat di kelompok 5, kalo ini jago banget mainin solidwork nya, malah sekarang udah jadi asisten gambar teknik.

(pinjem foto ya ni )

Nah kalo itu kanan nya siapa tebak ? itu angga alias asisten dosen elektronika industri alias pacarnya nia, jadi yang ngasih tugas komponen ya itu si angga -,- , walaupun gitu tapi kita berusaha tetep profesional alias ngerjain sendiri. 



Setelah mikir buat bikin kipas yang ada pengatur kecepatannya, tapi direvisi sama angga yang katanya terlalu sederhana. Akhirnya ketemu ide buat bikin alat pengontrol pabrik mini, kalo di bahasa inggris nya sih lumayan keren.


Deskripsi alatnya

Mini Factory Controller adalah sebuah alat yang mensimulasikan kontrol pada mesin pabrik. Dimana dalam miniatur tersebut mensimulasikan dua buah mesin pada pabrik yang beroperasi secara bergantian dengan kecepatan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Pada alat ini juga terdapat dua buah LED sebagai indikator apakah mesin tersebut sedang beroperasi atau sedang diam. Pada rangkaian ini juga terdapat relay yang berfungsi sebagai switching dari mesin satu ke mesin lainnya, sehingga mesin hanya dapat beroperasi salah satunya saja. terdapat dioda blitz untuk merubah tegangan AC menjadi DC. Terdapat pula kapasitor yang berfungsi menyimpan tegangan demi keamanan dalam rangkaian tersebut agar tegangan yang masuk tersimpan dahulu sebelum dialirkan ke rangkaian. Untuk mengetahui berapa tegangan yang mengalir pada masing-masing kecepatan pada mesin maka digunakan voltmeter digital sebagai indikator.

Gimana ? pusing nggak ? Intinya dari alat ini sebenernya gimana kita bisa mengoperasikan salah satu dari dua mesin dengan konsep switching dimana di tiap mesin ada pengatur kecepatannya (tetep..).

Alat dan bahan buat bikin komponen ini antara lain ;

1. 2 PCB dot
2. Relay Omron LY2N
3. Voltmeter digital 30 V
4. 2 Dinamo DC 12 V
5. Kabel
6. Travo 220 V to 12 V AC
7. 8 Push on off
8. Kapasitor 3300 µF 16 V
9. 2 LED
10. Resistor ( 120 Ω (4) , 160 Ω (2) )
11. Dioda Blitz
12. 4 Tiang penyangga

Kalo cara kerjanya kaya gini..

Cara kerja dari mini factory controller adalah pertama kita mencolokan listrik, lalu tegangan akan masuk ke transformator 220 V to 12 V AC, setelah itu voltase akan masuk ke dioda blitz yang akan merubah listrik AC menjadi listrik DC. Setelah dari dioda blitz, maka listrik akan masuk ke kapasitor 3300 µF 16 V untuk disimpan sebelum akhirnya akan mengalir ke LED sebagai indikator yang sebelumnya ditambahkan resistor agar tegangan yang masuk sesuai dengan kemampuan LED untuk menyala. Setelah itu ada push on off yang tersambung dengan relay sebagai switching untuk menyalakan salah satu dari dua dinamo yang telah terpasang. Ketika salah satu dinamo menyala, kecepatan dinamo bisa kita atur sesuai jumlah push on off yang telah disambungkan dengan resistor. Tegangan yang mengalir pada tiap kecepatan dinamo bisa diketahui dengan dipasangnya voltemeter digital pada rangkaian. 



sedikit dokumentasi

Oya sebenernya ada video pas demo plus sedikit kegilaan sama kegirangan soalnya alatnya berhasil,  tapi entah kenapa tulisannya error terus pas lagi di upload, emang nggak jodoh kali ya... sekian deh buat postingan tentang tubes elin, sampe ketemu di postingan selanjutnya oke?