Selasa, 30 April 2013

Empuk jika pelan, keras jika kencang ?

Postingan kedua sengaja saya bikin judulnya kaya gini, biar lu semua penasaran sambil mikir (?) tadinya mau dikasih judul Airbag tapi yang ada malah males bacanya. Di postingan ini tidak akan bahas sejarah sama asal-usulnya soalnya gak terlalu penting, jadi langsung ke pengertian, sistem dan cara kerjanya. Oke langsung ke topiknya yaitu Airbag, di pikiran beberapa orang mungkin mikir airbag itu balon udara yang keluar pas mobil nabrak, tapi rata-rata orang gak tau cara kerjanya. Berikut saya jelasin nih pengertian, sistem sama cara kerjanya.


Airbag (tas udara atau kantong udara) merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Perangkat ini gunanya ngelindungin kepala, leher sama dada dari cedera ketika kecelakaan. Kantong udara ini juga punya beberapa nama keren kaya Supplementary Restraint System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable Restraint (SIR). Oya, biasanya airbag tersimpan di setir, dashboard, samping di dalam pintu, arm rest, kursi depan, atau tempat duduk belakang

  

Cara kerja airbag ? Apa airbag akan ngembang terus ? jangan terlalu yakin dulu sebelum baca penjelasan dibawah ini.

Disini saya cuma jelasin sistem kerja front airbag, soalnya hampir sama cara kerjanya sama jenis airbag lainnya. Paling beda di gas yang digunain sama kompresinya aja (front airbag pake nitrogen, side airbag pake argon). Langsung aja nih ke cara kerjanya. Jadi pas ada benturan dari depan dan terdeteksi, maka sensor pada mobil mengirimkan sinyal ke modul kontrol yang akan membuat airbag mengembang. Ada banyak jenis sensor, yang pertama di bagian depan mobil (model lama) dan yang kedua sensor terpasang di modul airbag.

Sensor ini berfungsi mengukur kecepatan dan tingkat keparahan benturan. Jadi kalo tabrakan gak terlalu parah ya jangan harap airbagnya ngembang, yang ada malah ketahan di seatbelt, itu juga kalo syukur nggak nabrak setir langsung.

Modul kontrol atau otak airbag adalah komputer kecil yang menerima data benturan dari sensor yang berbeda untuk kemudian memutuskan airbag mana yang akan diaktifkan. Modul nggak akan bekerja jika hanya menerima satu sinyal. Butuh dua atau lebih sinyal dari sensor untuk mengaktifkan. Ketika terjadi kecelakaan yang parah, modul akan mengirim sinyal ke pemicu (igniter). Igniter adalah perangkat listrik yang memiliki kawat tipis. Saat arus listrik mengalir melalui kawat, kawat menjadi panas dan membakar propelan airbag yang terdiri dari azida natrium. Pembakaran azida natrium menghasilkan sejumlah besar gas nitrogen yang mengisi airbag.

Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen keluar sehingga airbag kempes (deflating). Ini gunanya biar bisa keluar secara cepet pas abis nabrak. Jadi jangan harap kaya diiklan pas nabrak airbag orang malah tidur-tiduran -_-

Awan asap yang mengisi kendaraan sebenarnya adalah bubuk talk atau tepung maizena. Bubuk tersebut mencegah bagian airbag saling menempel sehingga tetap bisa berfungsi baik saat diaktifkan. Gas nitrogen yang dilepaskan dari airbag juga bukan merupakan gas berbahaya. Nitrogen adalah gas yang menyumbang 78% komposisi udara yang kita hirup setiap harinya.Setelah terjadi kecelakaan, pengemudi atau penumpang hanya perlu membuka pintu untuk mengeluarkan bubuk talk dan gas nitrogen dari dalam mobil.

Dan satu hal, jangan pernah berpiikir nabrak airbag itu enak. Emang keliatannya enak tapi kalo di slow motion, kalo di kecepatan aslinya ya tetep aja nabrak airbag itu keras meskipun gak sekeras nabrak setir. Sama tetep gunain seatbelt pas lagi nyetir, soalnya percuma aja kalo mobil ada airbag tapi gak make seatbelt, yang ada mental keluar.

Gimana ? udah ada bayangan tentang airbag ? Setidaknya bisa keliatan lebih keren pas ditanya temen atau orang tua, jadi jangan bosen-bosen baca blog ini supaya pengetahuannya nambah.

Senin, 29 April 2013

CKD & CBU



Kali ini saya akan bahas tentang manufaktur khususnya di bidang assembly kendaraaan. Dimana masih banyak orang yang kurang ngerti asal-usul dari kendaraannya. Dari Showroom ? Pabrik ? ini jawaban yang biasa orang awam bilang, tapi coba kita lihat dari sisi seorang engineer, dimana secara umum assembly kendaraan baik motor, mobil atau kendaraan lainnya bisa dibagi menjadi 2, yaitu CKD & CBU. Penasaran ? yuk liat penjelasannya.

1. CKD (Completely Knocked Down) atau secara bahasa yaitu mendatangkan komponen kendaraan dan merakit di dalam negeri. Jadi semua komponen kendaraan masih dalam bentuk lepas atau terpisah yang nantinya akan dirakit oleh ATPM lokal. Cara ini dinilai mampu menekan biaya produksi yang akan berimbas ke harga penjualan. Kendaraan bermotor roda empat dalam keadaan CKD sekurang-kurangnya harus mengandung 4 (empat) komponen yaitu Motor Penggerak, Transmisi, Gandar (Axle) dan Chassis dan/ atau Body. Kendaraan bermotor roda dua dalam keadaan CKD sekurang-kurangnya harus mengandung 4 (empat) komponen yaitu Motor Penggerak dengan atau tanpa transmisi, Roda dan bagiannya, Rangka dan Kemudi.


2. CBU (Completely Built Up) atau secara bahasa yaitu mendatangkan kendaraan secara utuh dari manufaktur orisinilnya (luar negeri). Jadi kendaraan yang termasuk CBU ini udah dirakit oleh ATPM luar dan biasanya dikirim pake kapal ke Indonesia. Biasanya juga mobil yang termasuk CBU adalah mobil atau motor kelas menengah sampai atas. Bahkan di beberapa perusahaan importir umum, mobil CBU setelah dirakit di negeri asalnya, mobil tersebut dibawa ke australia atau selandia baru untuk transformasi dashboardnya, karena beberapa mobil dari luar negeri masih menggunakan setir kiri. Jadi kalau dihitung plus biaya kapal, pajak, transformasi dahsboard, dan lain-lain harganya udah pasti selangit.

Selesai ? belum. Di beberapa buku yang saya baca ternyata masih ada satu lagi tipe assembly kendaraan yaitu SCD.

3. SCD (Semi Completely Knock Down). Dari yang saya baca SCD punya 2 arti, yang pertama, kendaraan yang termasuk SCD dirakit beberapa puluh persen, lalu dikirim ke Indonesia belum secara utuh, lalu dirakit secara utuh di Indonesia. Yang kedua, kendaraan dirakit secara utuh, lalu oleh pabrikan sengaja membongkar lagi kendaraan tersebut, lalu dikirim ke Indonesia dalam bentuk komponen, lalu dirakit lagi di Indonesia. Contoh : Volkswagen pernah nerapin SCD di VW Touran, jadi pas selesai dirakit di Wolfsburg (Jerman), mobil tersebut dibongkar lagi dan dikirim ke Indonesia lalu dirakit di Indonesia, Tau tujuannya apa ? demi nekan harga. Meskipun begitu harga VW Touran di Indonesia masih di kisaran RP. 400 juta.

Masih bingung ? saya kasih contoh ATPM yang menerapkan CKD, CBU, plus nama kendaraannya. 


 

Intro

             Salam kenal. Di blog yang ini saya cuma bahas tentang teknologi dan informasi, tanpa bahas perasaan, kaya galau dan sebagainya. Kenapa ? supaya materi yang dibahas di blog lebih terfokus, daripada ngebahas yang gak jelas. Mungkin di beberapa postingan selanjutnya saya bahas tentang otomotif, saham & forex, industri kaya logistik, manajemen, manufaktur, keuangan, politik (jika memungkinkan) dan masih banyak lagi. Satu lagi, di beberapa postingan di blog ini saya akan ngejelasin yang gak lu dapet di kampus, jadi buat lu yang muak sama kalkulus, statistika, fisika dan lainnya mudah-mudahan terobati dengan baca blog ini. Harus disadari saya juga masih belajar, tapi nggak ada salahnya juga bagi ilmu tentang apa yang diketahui. Mudah-mudahan bermanfaat buat semua yang buka blog ini. Enjoy reading!